Powered By Blogger

Jumat, 08 Mei 2009

Web Gis

Perkembangan Teknologi Web GIS
Mencari informasi, membaca berita, berkomunikasi , berdiskusi merupakan salah satu contoh aktivitas masyarakat dengan menggunakan internet. Web mapping mempunyai pengertian pemetaan internet, yang berarti pemetaan geografis yang disajikan melalui media internet.
Berbagai istilah untuk definisi suatu aplikasi "peta di internet" yang secara interaktif dapat diaplikasikan bermacam-macam. Webmapping, Webgis, atau lain-lainnya.
Dalam direktori ini ditampung berbagai aplikasi tersebut baik yang masuk "konvensional" berbasis "jpg, gif, swf", "svg" dll maupun sudah pada tahap "operasi" interaktif dengan perangkat lunak tertentu. Berbagai macam aplikasi tersebut menyajikan peta secara tematik. Perangkat lunak yang digunakan untuk aplikasi webmapping/peta di internet/webgis bermacam-macam, diantaranya : ESRI ArcIMS, Autodesk Mapguide, Mapinfo MapXtreme, Geomedia Webmap, Java, Demis, Mapserver, "buatan sendiri", PHP/Mapscript dll. Direktori Webmapping ini dibuat dengan tujuan untuk melakukan identifikasi aplikasi tersebut yang berkembang di Indonesia.

Direktori merupakan identifikasi aplikasi web mapping di Indonesia dengan berbagai kriteria dan perangkat lunak pendukungnya.
Direktori mencakup aplikasi webmapping/webgis dan peta di internet/interaktif

Sumber Daya Software Yang Ada
Sekarang banyak tersedia berbagai macam software untuk web mapping (web GIS) baik dari yang komersial software dan juga open source software.
Komersial software
Berikut beberapa software web mapping yang dapat di integrasikan dengan web
• ArcView IMS
• GeoMedia Web Enterprise
• Spatial Object Managers
• GlobeXplorer
• MapXsite
Dan masih banyak lagi product-product lainnya, untuk jelasnya dapat dilihat di web-mapper.com
Open source software
Ada beberapa lisensi aplikasi open source (AOS) yang dikoordinasikan oleh “Open Source Initiative” (http://www.opensource.org). Kesuksesan AOS disebabkan oleh tumbuh dan berkembangnya komunitas yang memiliki minat yang sama dalam mengembangkan aplikasi tersebut.
Pada bidang GIS, AOS dapat dikagorikan menjadi 2 macam yaitu library dan aplikasi. Library merupakan modul yang dapat digunakan untuk membangun suatu aplikasi, sehingga dapat menyingkat waktu dalam pengembangan aplikasi tersebut. Aplikasi didisain untuk pengguna akhir (end-user). Aplikasi GIS dan penginderaan jauh termasuk didalamnya. Umumnya aplikasi memiliki tampilan interface untuk memudahkan menjalankan aplikasi, sama halnya dengan aplikasi komersial.

• Library GIS
Library merupakan aplikasi kecil yang berupa modul yang dapat digunakan untuk membangun suatu aplikasi atau untuk tujuan tertentu. Dalam bidang GIS, library yang tersedia adalah:
* GDAL/OGR
Geospatial Data Abstraction Library. Library untuk membaca dan menulis data raster (GDAL) dan data vector (OGR). GDAL dan OGR banyak digunakan pada aplikasi GIS dan bahkan pada aplikasi komersil.
*Proj4
Cartographic Projections Library. Library untuk proyeksi peta, menyediakan lebih dari 100 macam proyeksi.
* GEOS
Geometry Engine Open Source. Library untuk topology data vektor.
* GML4J
Java API untuk Geographic Markup Languge (GML)
* WK4BJ
Java library untuk format Well-Known Binary (WKB) dari sumber data dan
merubahnya menjadi data yang berhubungan dengan object Java.
* JTS
Library geometri untuk pengembangan SIG berbasis Java. Menyediakan
geometri standar dan kompleks.
* GeoTools
Java toolkit untuk mengembangkan aplikasi berbasis Java berdasarkan standar dari OpenGIS
• Aplikasi Open Source GIS
Aplikasi open source GIS dibagi lagi menjadi 3 bagian sesuai dengan fungsi dan kegunaannya :
1. Aplikasi Dekstop GIS
2. Aplikasi GIS berbasis Web
3. Aplikasi Basis Data GIS

Aplikasi Open source GIS berbasis Web antara lain :
• MapGuide, MapGuide Open Source merupakan aplikasi pemetaan online dan dikembangkan dan didukung oleh OSGEO Foundation. Mapguide dapat dikembangkan di Linux atau Windows dan dapat didukung oleh Apache atau IIS, sedangkan bahasa pemrograman yang dapat dipergunakan adalah ASP .NET, PHP, Java dan Javascript.

• GeoServer, GeoServer merupakan aplikasi pemetaan online yang berbasiskan Java dan dibangun menggunakan library GeoTools. GeoServer merupakan implementasi OpenGIS Consortium untuk Spesifikasi Web Feature Server.

• DeeGree, sebelumnya dikenal dengan nama jaGo, menyediakan beberapa fungsi SIG yang merupakan implementasi dari OpenGIS Consortium.

• UMN MapServer, merupakan aplikasi open source yang berarti dapat didistribusikan dengan gratis disertai dengan sumber kode pemrograman apabila ingin mengembangkan lebih lanjut. MapServer dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi yaitu Unix/Linux, MacOS dan Windows.

Potensi Web GIS
o Pada Dunia Bisnis
Web GIS berperan sebagai alat promosi suatu perusahaan, bahkan sebagai alat usaha itu sendiri. Sebagai acuan analisis didalam menentukan pemasaran product dan juga building perusahaan.
o bidang Sosial / lingkungan
berperan sebagai alat pemantauan didalam kegiatan rehabilitasi lahan dan hutan. webGIS berfungsi sebagai platform untuk penyebaran informasi spasial, baik data dasar maupun informasi hasil analisis, ke khalayak luas melalui media Internet.
Berperan sebagai basis data terumbu karang, sehingga dalam pemantauan akan mudah. WebGis juga berperan sebagai pendukung dalamsuatu proyek rehabilitasi daerah bencana.
o Bidang Kesehatan
Web Gis berperan didalam pemetaan area endemik suatu penyakit

Sabtu, 04 April 2009

Kartografi

Kartografi
Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta (Prihandito, 1989).

Proses kartografi adalah proses grafis sampai sebuah gambar manjadi peta yang terlihat informatif (map composition).

Bahan Kartografi
Semua bahan yang secara keseluruhan atau sebagian menggambarkan bumi atau benda angkasa dalam semua skala, termasuk peta dan gambar rencana dalam 2 dan 3 dimensi; peta penerbangan, pelayaran, dan angkasa; bola peta bumi; diagram balok; belahan; foto udara, satelit, dan foto ruang angkasa; atlas; gambar udara selayang pandang, dan sebagainya.
MenurutICA(International Cartographic Association), yang dimaksud peta adalah gambaran unsure-unsur permukaan bumi (yang berkaitan dengan permukaan bumi) dan benda-benda diangkasa.

Menurut Erwin Raiz, peta merupakan gambaran konvesional permukaan bumi yang terpencil Dan kenampakannya terlihat dari atas dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelasnya. Gambaran konvesional adalah gambaran yang sudah umum dan sudah diatur dengan aturan tertentu yang diakui umum.

Menurut Soetarjo Soerjosumarmo, peta adalah lukisan dengan tinta dari seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diperkecil denagn perbandingan ukuran yang disebut skala atau kadar.

Peta adalah gambaran permukaan bumi dua dimensi dalam bidang datar yang mempunyai koordinat dan diskalakan.

Peta Rupabumi: Peta yang didalamnya menggambarkan tentang informasi kebumian, seperti jenis penggunaan lahan yang digambarkan dalam simbol piktorial, abstrak dan asosiasi.

Kesimpulan : Kartografi merupakan suatu seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi pembuatan peta.

Minggu, 29 Maret 2009

Tugas Besar

Dalam tugas besar saya, saya mengambil peta Wilayah khusus Kecamatan purwodadi. nantinya web gis saya ini akan menampilkan jumlah populasi penduduk yang ada di wilayah purwodadi.

Selasa, 24 Maret 2009

Skala Nominal & Ordinal

Skala Nominal dan Skala Ordinal
A. Skala Nominal
Skala pengukuran nominal digunakan untuk menglasifikasi obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh kita mengklaisfikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika dengan angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu.
Skala nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara keempat skalapengukuran. Sesuai dengan nama atau sebutannya, skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama(predikat). Sebagai contoh, klasifikasi barang yang dihasilkan pada suatu proses produksi dengan predikat cacat atau tidak cacat. Atau, bayi yang baru lahir bisa laki-laki atau perempuan. Tidak jarang digunakan nomor-nomor yang dipilih sekehendak ahti sebagai pengganti nama-nama atau sebutan-sebutan, untuk membedakan benda-benda atau peristiwa-peristiwa berdasarkan beberapa karakteristik. Sebagao contoh, dapat digunakan nomor 1 untuk menyebut kelompok barang yang cacat dari suatu proses produksi dan nomor 0 untuk menyebut kelompok barang yang tidak cacat dari suatu proses produksi. Skala nominal biasanya juga digunakan bila peneliti berminat terhadap jumlah benda atau peristiwa yang termasuk ke dalam masing-masing kategori nominal. Data semacam ini sering disebut data hitung (count data) atau data frekuensi.
B. Skala Ordinal
Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.
Skala ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal. Pada skala ini sudah dapat membeda-bedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lain yang diukurdengan skala ordinal berdasarkan jumlah relatif beberapa karakteristik tertentu yang dimiliki oleh masing-masing benda atau peristiwa. Pengukuran ordinal memungkinkan segala suatu sesuatu disusun menurut peringkatnya masing-masing. Sebagai contoh, pada tenaga penjualan bisa diperingkat dari yang “paling buruk” sampai yang “paling buruk” berdasarkan kepribadian mereka. Atau, pada para peserta kontes kecantikan dpat diperingkat dari yang “paling kurang cantik” sampai yang “paling cantik”. Jika ingin bermaksud memeringkat n buah benda berdasarkan suatu ciri tertentu, boleh ditetapkan nomor 1 untuk benda yang ciri tertentunya paling kurang, nomor 2 untuk benda yang ciri tertentunya kedua paling kurang, dan Statistika Non Parametrik Bab 1 : Pendahuluan dan Tinjauan seterusnya hingga nomor n, untuk benda kadar ciri tertentu yang paling tinggi. Sebagai contoh, para peserta lomba lari dapat diberi peringkat 1, 2, 3, …, berdasarkan urut-urutan waktu yang diperlukan untuk mencapai garis finis. Data semacam ini sering disebut data peringkat (rank data).

Arc View

Arc View
Legenda adalah pedoman informasi symbol-simbol dalam peta.Pada Arc View legenda berkaitan dengan theme yang aktif pada View. Legenda merupakan objek yang juga dapat dilakukan simplifikasi.

Saya akan menjelaskan sedikit tentang legend Editor :

Misalnya kita akan mengedit sebuah theme yaitu cities. Lakukan double klik pada theme tersebut yaitu cities maka akan muncul sebuah kotak dialag seperti gambar dibawah ini:

Setelah muncul kotak dialog tersebut, ada beberapa kategori yang terdapat pada Legend Type (Single symbol, Graduated color, Graduated symbol, Unique value, dan Chart ).
Kita akan membahas Legend Type yang pertama yaitu Single symbol. Apabila kita memilih single symbol secara otomatis semua titik yang menentukan kota adalah seragam, Sedangakan jika kita memilih Legend Typenya berupa graduated color atau graduated symbol, terlihat ada beberapa kategori yang harus kita inputkan. Misalnya saja kita memlih classification filed berupa pop 1990 dan normalize by males, maka out put yang akan dikeluarkan adalah

Hal ini menujukkan bahwa tingkat populasi dengan jenis kelamin perempuan di tiap kota berbeda-beda dengan criteria yang telah ada. Sehingga hal ini memudahkan kita untuk mengumpulakan data berapa besarnya penduduk perempuan yang tinggal disetiap kota.
Apabila kita memilih unique value maka semua data tidak akan sama nilainya, sehingga hasil yang akan dioeroleh akan nampak saperti gambar dibawah ini.

Ini menujukkan bahwa pada setiap Negara bagian terdapat beberapa kota dengan struktur warna yang berbeda pula

Sabtu, 14 Maret 2009

CARA AKSES CITRA SATELIT NOAA

CARA MENGAKSES CITRA SATELIT NOAA
Sejauh ini saya belum bisa mengetahui cara mendapatkan data langsung dari satelit NOAA selayaknya pada saat menggunakan Google Earth. untuk melakukan penangkapan citra NOAA digunakan piranti lunak yang lain seperti piranti lunak NOAA Capture.

Untuk menggunakan NOAA Capture maka kita mulai dengan memanggil programnya.



gambar 1 : memulai NOAA Capture

Kemudian kita akan masuk di menu orbit plan yaitu menu yang berfungsi dalam melaksanakan rencana penangkapan data satelit NOAA yang melintas pada suatu area. Rencana penangkapan data satelit ini bisa dilakukan sampai beberapa hari kedepan dan rencana penangkapan tersebut akan tersimpan pada menu orbit plan.


gambar 2 : Orbit Plan

Menu orbit plan terdiri dari beberapa sub-menu seperti Orbit, region, view dan Help. Pada sub-menu orbit dapat dilakukan rencana penagkapan yang pertama (first), rencana penangkapan selanjutnya (next) atau rencana penangkapan sebelumnya (previous) dan menyimpan rencana penangkapan (save). Untuk mengaktipkan sub-menu ini, bisa juga dilakukan dengan mengklik beberapa tombol seperti yang digambarkan pada gambar 2 dibagian bawah, atau dengan cara yang lain seperti menekan tuts pada keyboard secara bersamaan misalnya Ctrl+F (first), Ctrl+N (next), Ctrl+P (previous) dan Ctrl+S (save).

Sub-menu region adalah untuk menentukan luasan area yang akan dipantau, batasan area pantauan digambarkan dengan dua garis kuning diantara sedangkan luasan area yang dapat dipantau digambarkan dengan kotak yang berwarna merah seperti yang ditunjukkan pada gambar 2 dibagian bawah. Untuk memperbesar area pemantauan bisa dilakukan dengan menekan tuts pada keyboard seperti Ctrl + X (untuk memperbesar area kearah horizontal atau sumbu X) dan Ctrl + Y (untuk memperbesar area kearah vertikal atau sumbu Y).

Sub-menu view adalah sub-menu yang menampilkan informasi tentang data satelit tersebut, sedangkan sub-menu help adalah sub-menu yang menampilkan informasi yang berkaitan dengan orbit plan.

Pada menu help terdapat sub-menu yang digunakan untuk melihat umur dari data orbit satelit yang digunakan. Umur dari data satelit yang digunakan akan berpengaruh pada citra yang akan ditangkap, semakin baru data orbit yang digunakan akan memberikan hasil yang baik sehingga akan lebih memudahkan dalam geokoreksi citra atau memudahkan proses Map move. Umur dari data orbit satelit yang direkomendasikan adalah kurang dari 14 hari atau sebelum dua minggu.

Kamis, 05 Maret 2009

System Koordinat dan Proyeksi peta

SYSTEM KOORDINAT DAN PROYEKSI PETA
SISTEM KOORDINAT
Jika membicarakan proyeksi kita sering membicarakan Sistem Koordinat. Sistem koordinat merupakan suatu parameter yang menunjukkan bagaimana suatu objek diletakkan dalam koordinat. Ada tiga system koordinat yang digunakan pada pemetaan yakni :
1.Sistem Koordinat 1 Dimensi : satu sumbu koordinat



2.Sistem Koordinat 2 Dimensi.



3.Sistem Koordinat 3 Dimensi.



Proyeksi Peta
PROYEKSI
Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik. Analoginya adalah sama dengan saat kita akan menghitung luas kulit jeruk. Untuk menghitungnya kita harus mengupasnya dan meletakkannya pada bidang datar. Karena awalnya kulit jeruk tersebut 3 Dimensi dengan dikupas dan di letakkan mendatar maka dipaksakan menjadi 2 Dimensi maka sebagai akibatnya terjadi perubahan dari bentuk awal yang dikarenakan adanya sobekan, mengembang atau berkerut.



Gambar 2. Metoda Proyeksi Peta
Sistem UTM dengan system koordinat WGS 84 sering digunakan pada pemetaan wilayah Indonesia. UTM menggunakan silinder yang membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi) sehingga garis singgung ellipsoid dan silinder merupakan garis yang berhimpit dengan garis bujur pada ellipsoid. Pada system proyeksi UTM didefinisika posisi horizontal dua dimensi (x,y) menggunakan proyeksi silinder, transversal, dan conform yang memotong bumi pada dua meridian standart. Seluruh permukaan bumi dibagi atas 60 bagian yang disebut dengan UTM zone. Setiap zone dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri. Sebagai contoh, zone 1 dimulai dari 180° BB hingga 174° BB, zone 2 di mulai dari 174° BB hingga 168° BB, terus kearah timur hingga zone 60 yang dimulai dari 174° BT sampai 180° BT. Batas lintang dalam system koordinat ini adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap bagian derajat memiliki lebar 8 yang pembagiannya dimulai dari 80° LS kearah utara. Bagian derajat dari bawah (LS) dinotasikan dimulai dari C,D,E,F, hingga X (huruf I dan O tidak digunakan). Jadi bagian derajat 80° LS hingga 72° LS diberi notasi C, 72° LS hingga 64° LS diberi notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi notasi E, dan seterusnya.



Gambar 3. Zona UTM Dunia
Setiap zone UTM memiliki system koordinat sendiri dengan titik nol pada perpotongan antara meridian sentralnya dengan ekuator. Untuk menghindari koordinat negative, meridian tengah diberi nilai awal absis (x) 500.000 meter. Untuk zone yang terletak dibagian selatan ekuator (LS), juga untuk menghindari koordinat negative ekuator diberi nilai awal ordinat (y) 10.000.000 meter. Sedangkan untuk zone yang terletak dibagian utara ekuator, ekuator tetap memiliki nilai ordinat 0 meter.
Untuk wilayah Indonesia terbagi atas sembilan zone UTM, dimulai dari meridian 90° BT sampai dengan 144° BT dengan batas pararel (lintang) 11° LS hingga 6° LU. Dengan demikian wilayah Indonesia dimulai dari zone 46 (meridian sentral 93° BT) hingga zone 54 (meridian sentral 141° BT).



Gambar 4. Zona UTM Indonesia

Dalam pembuatan peta apabila kita ingin menggambarkan perubahan benda yang berukuran tiga dimensi ke benda yang berukuran dua dimensi, benda itu harus diproyeksikan ke bidang datar. Teknik proyeksi ini juga berlaku untuk memindahkan letak titik-titik pada permukaan bumi ke bidang datar yang dinamakan Proyeksi Peta.
Secara khusus pengertian dari proyeksi peta adalah cara memindahkan sistem paralel (garis lintang) dan meridian (garis bujur) berbentuk bola (Globe) ke bidang datar (peta). Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan menjadi peta.Pemindahan dari globe ke bidang datar harus diusahakan akurat. Agar kesalahan diperkecil sampai tidak ada kesalahan maka proses pemindahan harus memperhatikan syarat-syarat di bawah ini:
1. Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan (harus tetap), persis seperti pada gambar peta di globe bumi.
2. Luas permukaan yang diubah harus tetap.
3. Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan bumi yang diubah harus tetap.
Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di atas sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapat memenuhi satu syarat saja untuk seluruh bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin, yang bisa dipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk sebagian kecil dari muka bumi.
Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta.
Proyeksi berdasarkan bidang asal
• Bidang datar (zenithal)
• Kerucut (conical)
• Silinder/Tabung (cylindrical)
• Gubahan (arbitrarry)
Jenis proyeksi no.1 sampai no.3 merupakan proyeksi murni, tetapi proyeksi yang dipergunakan untuk menggambarkan peta yang kita jumpai sehari-hari tidak ada yang menggunakan proyeksi murni di atas, melainkan merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh melaui perhitungan (proyeksi gubahan).
Dalam kesempatan ini tidak akan dijelaskan bagaimana perhitungan proyeksi tersebut di atas, akan tetapi cukup jenis proyeksi apa yang biasa digunakan dalam menyediakan kerangka peta di seluruh dunia.
Contoh proyeksi gubahan :
• Proyeksi Bonne sama luas
• Proyeksi Sinusoidal
• Proyeksi Lambert
• Proyeksi Mercator
• Proyeksi Mollweide
• Proyeksi Gall
• Proyeksi Polyeder
• Proyeksi Homolografik